Rey sama sekali tidak bisa tidur sepanjang malam. Dia hanya duduk diam di pinggir jendela kamar hotelnya dan memandang laut. Jam sudah menunjukkan pukul tiga dini hari dan dia tidak mengantuk sedikit pun. Setelah mengikuti Leander dan mendengarkan percakapannya mereka berdua, dia berusaha tidur karena kepalanya berat sekali, tapi setelah hampir satu jam berjuang untuk terlelap dan sia-sia, dia menyerah lalu bangkit dari tempat tidur.
Dia tahu, dia harus berpikir, tapi dia tidak ingin berpikir. Kepalanya sakit, pusing dan berat. Terlalu banyak kata yang menumpuk di benaknya sampai dia tidak tahu lagi harus berpikir apa, semakin di pikir semakin tertekan.
Pasti ada kesalahan. Tidak mungkin ibunya yang baik memiliki niat seperti itu, sampai mencuri data milik orang lain. Pasti ada kesalahan..
Rey menarik napas berat, lalu menghembuskannya dengan pelan. Dadanya terasa sakit. Bernapas ternyata bisa juga menyakitkan.