Jam makan malam, seperti biasa nyonya Dewi sibuk menyiapkan hidangan di atas meja, Alden dan tuan Damar juga sudah duduk di posisi masing-masing.
Nyonya Dewi kembali melirik ke lantai dua dan menghela napas panjang.
"Anak itu? Kenapa tidur di sore hari, itu akan membuat kepalanya sakit!" Nyonya Dewi menatap suaminya dan mengeluh "Lihat kau terlalu memanjakan nya, seharunya kau membawanya sebagai asisten mu dan melatihnya!".
Tuan Damar yang sedang santai membaca koran pun menoleh pada istrinya dan tersenyum sambil berkata "Bukan aku yang memanjakannya tapi kau sendiri! Kau tidak ingat waktu dia lulus kuliah, kau mengatakan 'Jadilah apa yang kau inginkan!' kau tidak ingat itu?"
Alden yang mendengar perbincangan tentang Arista lagi tertawa pelan. Nyonya Dewi seketika menoleh pada Alden dan mengacungkan sendok nasi padanya.
