Keberadaan Ara di sisinya, membuat Ara tidak lagi merasa kesepian, sekarang dia memiliki teman untuk bicara, bahkan di tengah tempat ramai pun dia bebas bicara, dengan sebuah headset menempel di telinganya, jadi orang-orang akan mengira kalau dia sedang bicara dengan seseorang melalui ponsel.
"..Apa yang terjadi pagi tadi, kenapa sangat heboh!" Tanya Arista menyusuri lorong rumah sakit. Hari ini dia sudah berjanji untuk mengunjungi Anindita dan mengajak Ara pergi bersamanya.
"Arka menendang Rian dari tempat tidur, sampai jatuh ke lantai!". Jawab Ara.
Seketika Arista tertawa "Kena tendang lagi? Kenapa dia sangat suka di tendang! Apa yang dia lakukan hingga mendapatkan tendangan sayang dari Arka."
"Arka awalnya tidur di lantai, pas bangun pagi tadi dia sudah berada di atas ranjang dalam pelukan Rian, itu membuatnya histeris.." Ara terkekeh.