Arista berdiri di tengah-tengah toko pakaian dengan wajah lelah. Dalam hati dia berteriak frustasi.
…Di mana aku! Sedang apa aku di sini!!..
Matanya menatap sekeliling Rey sudah pergi entah ke mana, dia hanya mendengar cowok itu akan pergi mencari pakaian juga untuk dia pakai saat reunian nanti. Arista yang berpikir sangat sederhana mengeluh, kenapa hanya untuk pergi reuni sekolah saja harus belanja pakaian, sepatu, tas, dompet dan segala macamnya, padahal cukup dengan memakai pakaian rapih dan sopan itu sudah cukup. Tapi sekarang gaya dan pangkat memang sangat di pandang.
Kalau seperti itu, mengikuti setiap tren yang berubah-ubah dari tahun ke tahun terus tidak akan pernah selesai, bagi yang mampu sih oke saja, tapi bagaimana dengan yang tidak mampu. Sudahlah itu juga bukan urusannya. Lebih baik dia pergi ke area timezoon di sana lebih baik dari pada belanja pakaian bermerek modelnya biasa saja.
