Ramazan melemparkan bantal sofa tepat ke wajah Rizu membuat Wika tertawa lepas "Kenapa kau berteriak seperti ibu-ibu yang kecopetan!"
Rizu menarik rambutnya prustasi sambil berkata "Tentu saja! Ini darurat! Bagaimana aku harus menghubunginya, haruskah aku datangi saja rumahnya.."Rizu menggeleng "Tidak! Aku tidak seakrab itu dengannya, ya ampun kenapa sangat sulit? Ini sebenarnya bukan masalahku kenapa aku yang jadi repot sih!" gumamnya pada diri sendiri.
Sekali lagi Ramazan melemparkan bantal ke arah Rizu "Kau itu kenapa sih!"
Rizu menatap Ramazan kemudian beralih pada Wika yang duduk di sampingnya, sesaat kemudian menghela napas lelah "Sudahlah! Kau tidak akan mengerti karena kau tidak ingat!"
"Dua hari lagi reunian sekolah kita! Apa kalian akan datang?" tanya Wika tiba-tiba. Ramazan bersandar di sofa sambil menghembuskan napasnya.