Pagi itu setelah bercerita banyak hal Arista memutuskan mampir ke rumah sakit tempat Anindita di rawat dia pergi bersama Rey. Setelah dia mendapatkan alamat dan kamar rawatnya dia langsung pergi menuju ruangan gadis itu tanpa bertanya lagi pada perawat.
Arista menatap pintu yang terlihat akrab dulu dia juga sering mengunjungi rumah sakit ini untuk menjenguk dan menjaga Ara tapi sekarang gadis itu sudah di jaga oleh yang maha kuasa bersama kekasih kecilnya Azka yang memilih menyusulnya dan menyerah untuk hidup. Mungkin itu lah takdir mereka berdua.
Arista mengusap matanya yang tiba-tiba memerah. Dia menarik napas dalam-dalam lalu menghembuskannya dengan keras, dia menengadah menghalau air mata yang sebelumnya hampir tumpah.
Rey yang melihat perubahan emosi Arista mendekat dan bertanya "Kenapa? Apa kau baik-baik saja?" tanyanya khawatir.