Rey duduk di depan meja yang penuh dengan makanan manis dan buah-buahan segar, dia melirik ke arah dapur melihat bayangan Arista yang bersandar di dinding sepertinya gadis itu sedang dalam suasana hati yang buruk.
"Kau tidak sibuk?" tanya Alden sambil menatap Rey.
Rey memandang Alden dan menggeleng "Tidak! Pekerjaanku sangat sederhana!" ujarnya dengan senyum lebar.
Alden mengangguk dia juga tidak tahu harus bicara apa lagi, karena mengingat suasana hati Arista yang sangat buruk.
"Itu.."Bisik Rey ragu-ragu pada Alden "…Ada apa dengan Arista, seperti ada yang mengganggu pikirannya."
Alden menyandarkan tubuhnya di sofa menghela napas "..Ramazan menghilang tanpa kabar dan itu membuatnya uring-uringan sejak beberapa hari lalu sampai hari ini.."
Rey terkejut "Menghilang! Bagaimana bisa? Mungkin dia sedang sibuk dengan pekerjaannya.."
"Aku juga bilang begitu padanya tapi dia masih tetap khawatir dan gelisah.." ujar Alden pasrah.
