Karena bosan Ramazan duduk di teras rumahnya sambil menikmati secangkir coklat hangat, dia juga berkirim pesan pada Arista, sudut bibirnya terangkat saat membaca pesan dari gadis itu yang mengatakan kalau dia sedikit mengantuk, tapi sekarang sudah tidak lagi sepertinya suasana hatinya sudah membaik.
"Ramazan?"
Ramazan menoleh ke asal suara itu adalah Zalu gadis yang di tolongnya di malam sebelumnya, gadis itu seperti membawa sesuatu di tangannya. Dengan langkah pelan Ramazan berdiri dan berjalan untuk membuka pagar rumahnya membiarkan Zalu untuk masuk. Ramazan sengaja hanya mengajaknya duduk di teras dan tidak ke dalam rumah. Karena dia hanya ingin Arista seorang yang masuk ke dalam rumahnya.
"Zalu! Ada apa ya?" tanya Ramazan pelan sambil meluruskan kakinya yang sakit.
Zalu meletakkan mangkok yang berisi bubur di atas meja gadis itu menatap kaki Ramazan khawatir "Kakimu! Apakah karena semalam? Maafkan aku telah membuatmu terlibat masalah.."