Arista dengan terpaksa mengantar Rey pulang ke rumahnya menggunakan taksi ternyata tempat tinggalnya tidak jauh dari rumah Ramazan. Karena berada di satu arah Arista akhirnya memutuskan untuk mampir dulu ke rumah Ramazan.
Setelah makan malam bersama Rey, sebagai ucapan terima kasih karena sudah menyelamatkannya. Pria itu terlihat sangat bahagia tapi tidak dengan perasaan Arista yang kacau, ingin cepat-cepat pulang.
Arista juga berharap pertemuan mereka selanjutnya bisa membuatnya lebih memahami Rey, meskipun hatinya masih terus menolak dan suka berubah-ubah, terkadang merasa nyaman terkadang merasa risih.
Akhirnya taksi yang di tumpangi Arista berhenti di depan rumah Ramazan, dia melihat jam masih jam delapan malam, masih bisa bertamu ke rumahnya, dia hanya akan melihat sebentar keadaannya setelah itu pulang.