Pagi Minggu ini ruang keluarga rumah Alden ramai oleh suara tv dan teriakan kesal serta senang campur menjadi satu.
Arista yang bangun kesiangan karena memikirkan di mana pernah bertemu dengan cowok bertongkat selain di kafe, membuatnya tidak bisa tidur semalam suntuk. Dia baru tidur saat ayam berkokok, jam lima pagi.
Saat dia bangun melihat jam sudah menunjukkan angka sebelas siang. Dia bangun kesiangan. Terdengar sayup-sayup teriakan Arka yang kesal dan suara tawa Rian yang senang.
Arista mengernyitkan keningnya melihat sekeliling kamar.
...Benar ini kamarnya, dia pikir salah rumah, karena mendengar suara dua orang pembuat rusuh itu.
Arista menutup kedua kupingnya menggunakan bantal, dia masih ingin tidur, matanya masih mengantuk tapi suara ribut dari lantai bawah membuatnya kesal.
Akhirnya dengan perasaan kesal siap menelan orang, dia turun dari tempat tidur dan keluar dari kamarnya.
