"... Kenapa dia terus menatapku!" Bisik Arista pada Alden yang duduk di sampingnya, dua orang itu sedang bertopang dagu sambil menonton tv, sebenarnya yang menonton tv hanya Alden sedangkan Arista terlihat tidak fokus, bahkan dia lebih sering melirik ke arah Ramazan.
"Mana aku tahu! Dia bahkan menanyakan kabarku! Seolah kita sangat akrab" kata Alden masih fokus nonton tv.
"Alden.. kau yakin tidak mengenalnya? Kenapa aku merasa sangat akrab dengannya! Oh satu hal, apa kau menulis buku harianku?".
"..Apa lagi yang kau ocehkan ini! Buku diary apa? Aku tidak tahu! Sudah sana kerja! Biarkan aku nonton berita ini dengan tenang!".
Arista mendengus kesal "Dasar pria tua hobinya nonton berita! Kau harusnya nonton ini!". Arista langsung mengganti Chanel ke acara drama, kemudian dia melarikan diri.
"Hei! Apa yang kau lakukan! Aku ini bos!".
"Weeek.."
Alden hanya bisa tertawa pasrah "Anak itu!" Kemudian dia menoleh ke arah tempat duduk Ramazan pemuda itu masih menatap Arista.