Suara lonceng pada pintu kafe tanda ada pengunjung yang datang atau pergi. Seketika Arista menoleh ke arah pintu, melihat siapa yang datang dia sontak berdiri dan berlari ke arah Alden lalu bersembunyi di belakang punggungnya.
Alden yang melihat kelakuan aneh lain nya dari Arista sebenarnya tidak heran lagi, tapi kali ini dia terlihat sangat takut dan tidak ingin terlihat oleh orang yang baru saja duduk di kursi kafe sambil memesan makanan.
Alden ingin berbalik menatap Arista tapi gadis itu tidak mau melepaskan pegangannya pada pakaiannya.
"Arista.. jangan takut! Ada aku di sini.." ujar Alden pelan tapi Arista tetap menggeleng ketakutan.
Alden kembali memperhatikan orang yang menjadi sumber ketakutan Arista. Seorang lelaki muda mungkin lebih tua dua atau tiga tahun di atasnya, berwajah Asia, lebih ke arah Jepang. Tapi di lihat dari cara dia bicara menggunakan bahasa Indonesia yang sangat lancar menunjukkan kalau dia sudah sangat lama menetap di Indonesia.