Mobil berguling-guling dan terseret sejauh lima meter, bagian depan hancur, penyok, kaca pecah berserakan di jalan, asap putih mengepul keluar dari arah mesin.
Arista meringis kesakitan, dia dalam posisi duduk terbalik. Beruntung karena safety belt terpasang erat padanya hingga bisa menahan tubuhnya dari benturan keras, dalam pandangan berkunang-kunang yang semakin lama semakin berubah gelap. Arista menoleh ke samping berusaha menggapai dan mencari tempat Ara.
"Ara.. kau bisa mendengar suaraku. Ara!! Jawab aku!!".
Di sampingnya Ara yang terluka parah berusaha membuka matanya, saat mobil akan bertabrakan dia melepas safety belt dan melindungi Arista. Meskipun keadaan Arista terlihat baik-baik saja tapi darah yang mengucur dari kepalanya terlihat sangat buruk.
Ara terbatuk darah. Menarik napasnya yang tiba-tiba terasa sesak.
"Ara, kenapa sangat gelap!"
