Azka tersenyum lemah menatap Ara yang cemberut padanya. "Aku baik-baik saja.."
"Apa yang terjadi?"
Azka yang duduk di tempat tidur bersandarkan dengan bantal di belakangnya tertunduk sedih ".. Awalnya aku ingin mati seperti keinginan mereka, tapi saat melihatmu menangis.. membuat hatiku sakit. Aku ingin bersamamu, aku ingin hidup."
Ara masih mendengarkan.
"..Sebenarnya, setelah aku jatuh dari tebing. Seorang yang sedang menjelajah hutan menemukanku, dia membawaku kembali kerumahnya, merawatku hingga kembali pulih, tapi. Meskipun luka luar sudah pulih semua aku masih harus di rawat karena ada penyakit lain dalam tubuhku." Azka tersenyum "…Maaf tidak jujur sebelumnya, orang yang menolongku adalah paman kecilmu. Aku baru tahu beberapa minggu lalu. Aku pikir dia orang yang berbeda dengan nama yang sama tapi ternyata dia hanya mengganti profesinya menjadi seorang dokter. Maaf kan aku.."
Ara masih diam.
