Jauh dari kota yang penuh dengan suara bising dan debu. Di sebuah desa terpencil, hanya di kelilingi oleh pohon dan lahan padi yang membentang luas. Rumah panggung minimalis yang sangat nyaman, di tambah cuaca yang selalu mendung membuat kesehatan Arka semakin cepat membaik. Pemuda tampan itu bersandar pada tiang rumahnya menatap jauh pada hamparan sawah.
Dia tidak tahu kenapa kakaknya menyembunyikannya begitu jauh, dan tidak ingin juga mencari tahu, karena setiap tindakan yang dilakukan kakaknya selalu memiliki alasan yang tepat. Sama seperti sekarang, dia juga tidak ingin kembali kerumah itu menghadapi papanya yang otoriter dan ibunya yang menurutnya selalu menuruti keinginan papanya meskipun itu di luar ke inginannya.
Sore itu seorang bapak-bapak lewat di depan rumah sambil membawa cangkul. Arka selalu melihat bapak-bapak itu melewati halaman rumahnya kadang ada seorang ibu-ibu paruh baya juga yang menemaninya sambil membawa keranjang kecil yang berisi bekal makanan.
