Saat ini Adam merasa sangat bahagia karena walaupun Allah telah mengambil neneknya untuk bahagia disisinya, tapi kali ini Allah menghadirkan istri secantik, baik dan polos seperti Gea untungnya.
"Kamu tidak perlu minta maaf sayang ini adalah takdir Allah, kamu tidak bersalah sama sekali." ucap Adam sambil berbalik mengecupi pucuk kepala istrinya dan tentunya Adam juga mengeratkan pelukannya pada tubuh Gea.
Adam saat ini tidak terlalu takut terlihat lemah ataupun cengeng karena Gea bisa mengerti dirinya lebih baik dari Adam sendiri saat ini. Gea tidak mengejek Adam lemah tapi Gea malah justru meminta maaf pada Adam.
"Terimakasih ya Allah, terlah menghadirkan istri yang sangat cantik bukan hanya fisiknya tapi juga hatinya." bangun Adam yang merasa bersyukur.
Gea tidak terlalu nyaman menjadi seorang pemalas dirumah suaminya sendiri, walaupun saat ini Gea adalah istri Adam tapi tetap saja semua orang yang ada dirumah ini memiliki pekerjaan tidak seperti Gea yang pengangguran.