Saat ini Al tidak bisa melepaskan pandangannya Nesi, tapi yang saat ini ditunjukkan oleh Al adalah pandangan curiga pada Nesi. Al sangat paham sikap dari putranya Uwais yang selama ini cerita tidak mungkin menangis histeris tanpa sebeb.
"Kenapa putra Ibu bersedih nak?" tanya Kanaya yang saat ini mengusap pucuk kepala putranya yang sedang berada di gendongan ibu mertuanya.
"Tante jahat ini adalah orang yang hampir menabrak kita waktu itu Bu...., Nenek tidak percaya pada ku...," ucap Uwais dengan lirih.
Ternyata firasat Kanaya dari awal sebelunya memang tidak enak karena kehadiran sepupu perempuan Al yang ternyata adalah orang sebelunya dicurigai oleh Kanaya sebegai pelaku yang hampir melenyapkan nyawa Uwais dan dan dirinyalah sendiri dipinggir jalan.
"Kamu tidak bisa asal tuduh bocah, kamu tidak memiliki bukti apapun." ucap Nesi dengan sombong tanpa rasa bersalah sama sekali.