Saat ini Al fokus untuk bermanjaan dengan Kanaya dibandingkan dengan menghiraukan wanita yang tergila-gila padanya sejak kecil. Al sangat mencintai Kanaya dan tidak satu wanita pun yang bisa menentukan Pasoso istrinya di hati Al.
Al tidak habis pikir bagaimana mungkin Wanita gula ini ingin menjadi istri keduanya sementara dihari Al hanya ada Kanaya dari dulu sampai maut memisahkan atas izin Allah Al akan terus mempertahankan Kanaya sebagai istri karena memang hanya Kanaya yang layak menjadi istrinya.
"Sayang berpengan yang kencang."ucap Al karena memang saat ini Al berdiri sambil menggendong Kanya dari depan dan tangan Kanaya memeluk leher Al dan juga kedua kaki Kanaya juga memeluk pinggang Al dengan erat.
Al berjalan untuk menutup dan mengunci pintu ruangannya karena tidak ingin diganggu. lagi pula ini sudah siang dan waktunya beristirahat sehingga Al bisa makan siang bersama istrinya tercinta dengan masakan yang dibuatkan oleh Kanaya juga tentunya.