"Kamu tidak suka aku menyentuhmu? Jika tidak suka, mengapa kamu gemetaran, Sweetheart?" Natalie menyeringai lebar. Dia menyusupkan tangannya di tengkuk Dimas, sedangkan tangan yang satunya memegang bahu Dimas.
Dimas yang dibuat lengah oleh Natalie, memberikan Natalie kesempatan untuk membalikkan keadaan. Natalie meremas tengkuk leher Dimas dan menekan bahu Dimas, membalikkan posisi mereka sehingga kini Dimas lah yang bersandar di pintu.
"Ugh, huh?" Dimas mengerang sejenak merasakan tekanan kuat dari tangan Natalie. Walaupun tubuh Natalie tinggi dan ramping, tak disangka kekuatan yang dikeluarkan oleh perempuan itu tak dapat diremehkan.
"Nata, apa yang akan kamu lakukan?!" Dimas berbisik panik saat posisinya sekarang tak menguntungkannya untuk berdiskusi lebih lanjut.
Bukannya menjawab, Natalie justru menekan tengkuk Dimas dan memiringkan kepalanya. Bibir merah mudanya menempel di bibir Dimas yang terbuka karena tertegun dengan tindakan Natalie.