"Kamu itu benar-benar Iblis! kamu sudah membuat hidup Larasati menderita selama di sekolah. Dan bahkan kamu sampai membunuhnya!" Tyas sangatlah murka, karna ternyata dugaannya itu benar. Jika Seruni dan Amara memang pembunuh Larasati.
Tyas sudah mengangkat tangan kanannya dan hendak menampar wajah Seruni, tapi dia teringat dengan posisinya di sekolah ini.
Lalu dia menurunkan tangannya kembali.
"Loh, kenapa tidak jadi memukulku?" tanya Seruni dengan wajah menantang.
"Oh, aku tidak mau mengotori tangan ku dan merusak reputasiku. Karna dia pasti akan turun tangan sendiri!" tegas Tyas.
"Hey! dia siapa maksudmu?!"
"Siapa lagi, tentu saja dia yang sudah kalian bunuh!"
"Jangan ngarang kamu, Tyas!"
Tyas menggelengkan kepalanya, "Wah, bukan main. Masih bicara begitu ya, padahal temannya sendiri, sudah tewas dengan cara mengenaskan. Dan putrimu juga hampir buta, 'kan?"
"Amara, mati karna tertimpa rak buku, dia kecelakaan, jadi kamu jangan mengada-ngada ya!"