Tyas berjalan menyusuri perpustakaan dan berharap agar dia bisa bertemu dengan Larasati.
Ada banyak kenangan dalam perpustakaan itu dengan Larasati, sehingga membuat hatinya semakin terguncang saat berada di sini.
Lalu di dalam perpustakaan itu, Tyas merasakan sayup angin lembut menerjang tubuhnya, dia seperti merasakan ada sesuatu yang baru saja dia tabrak. Bulu kuduknya menjadi merinding, dia merasa ada yang tidak beres di tempat ini. Namun dia tidak peduli, dia tidak takut dengan hantu.
Bahkan dia malah berharap apa yang dirasakan kini adalah tanda kedatangan dari Larasati.
"Larasati, apa benar kamu ada di sini?" tukas Tyas sambil menangis.