Hai, aku Amara, sudah kenal dengan ku? Amara Tama Atmawijaya Kusuma.
Apa? kalian pikir aku ini seorang Pelakor? Begitu mudahnya kalian mengecap ku sebagai seorang Pelakor, sedang kalian sendiri tak tau bagaimana cerita awalnya kan? tidak mungkin juga aku menjadi seorang Pelakor sedang dia itu adalah kekasih ku sendiri.
Lagipula aku ini adalah seorang pewaris tunggal keluarga Atmawijaya yang ternama, terpandang dan terkemuka di kota.
Menurut ku aku ini adalah salah satu dari sekian banyak nya gadis yang beruntung, bagaimana tidak?
Ketika keberuntungan berpihak padaku, keajaiban menghampiri ku, maka semua yang semu kini telah sirna, yang dulu hanya sekedar hayalan kini telah menjadi kenyataan, yang dulu hanya mimpi dan angan-angan saja sekarang dapat ku gapai dengan mudahnya.
Sampai pada saat entah darimana datangnya sebuah kerikil dalam kehidupan ini.
Awalnya aku tidak menyadari akan hal itu, karena semua pun berjalan seperti biasanya, hingga kerikil itu menjelma menjadi sebuah bongkahan batu bara yang merubah hidup ku.
Ingin sekali aku menceritakan lebih banyak tentang diriku pada kalian, tapi aku harus segera menyiapkan makanan, membereskan rumah, menyiram tanaman dan melakukan semua pekerjaan rumah ini sendirian.
Jika tidak maka nyoya majikan ku aku marah-marah tak jelas, meracau sana sini sampai berjam-jam lamanya dan pada akhirnya dia akan menangis sambil tertawa kemudian dia pun akan tertidur, memusingkan bukan?
Oh iya, aku ini adalah seorang pembantu di rumah ini, apa tadi aku bilang aku seorang pewaris tunggal keluarga Atmawijaya?
Ah tidak, mungkin aku sedang bermimpi, karena mimpi lebih indah dari kenyataan kan?
"Amaraaaa..dimana kamu ..cepat kesini..!!!"
Ah tidak, itu adalah suara teriakan nyoya majikan ku, aku harus segera menghampiri nya, karena jika tidak kalian tau sendiri kan apa yang akan terjadi ?