"Siapa kalian? " Tanya Shopia yang masih bingung karena tidak mengenali tiga perempuan yang ada di depannya itu.
"Tuan putri, jangan membuat masalah lagi. Sebagai seorang putri seluruh hidupmu sudah di atur oleh Raja. Kamu lebih tahu kalau seorang putri tidak akan pernah bisa memilih siapa yang akan dinikahi. Tidak ada gunanya kamu bersikap seakan lupa ingatan karena kamu wanita yang tidak boleh membatah apa kata Raja. " Wanita itu menganggap Shopia hanya berpura-pura lupa untuk menghindari pernikahannya hari ini.
Wanita tidak punya hak untuk memilih? Peraturan macam apa ini. Apakah aku sedang bermimpi?
"Setiap manusia berhak mengeluarkan pendapat. Kenapa aku justru tidak boleh melakukannya? " Shopia merasa perlu menanyakan itu walaupun dia belum tahu dimana dan siap orang-orang ini.
"Karena kamu adalah seorang perempuan. Perasaan seorang perempuan tidak penting jika sudah menyangkut urusan negara. Kamu dipersiapkan oleh raja untuk memperkuat kekuatan dan menjalin aliansi dengan kerajaan Andalas yang terkenal sangat kuat. Kamu harus menikahi putra kedua dari Raja Andalas agar kerajaan kita tetap berdiri kokoh."kata wanita itu.
"Menikah untuk membentuk kekuatan, bukan karena cinta. Siapa tahu kalau lelaki itu tidak menginginkan pernikahan ini juga? " Shopia tidak bisa menerima keadaan seperti itu.
Dia hidup di zaman moderen yang semua perempuan berhak mengeluarkan pendapat dan mengungkapkan perasaannya.
"Buang perasaanmu sebagaimana pangeran Zayn menyetujui pernikahan ini. Karena dia tahu kalau kerajaan yang lebih penting. " kata seorang lelaki paruh baya yang baru saja berdiri di depan Shopia.
Siapa lagi lelaki tua ini?
Shopia semakin bingung, tapi dia harus berhati-hati dan mengikuti pemainan orang-orang yang dia tidak kenal ini jika dia mau selamat.
Mempelajari keadaan dan bersikap tenang adalah jalan keluar terbaik untuk menemukan jalan kembali.
"Yang mulia, kenapa anda datang ke kamar Tuan Putri Anna Lisya?" Tanya wanita yang mengaku ibu dari Shopia kepada laki paruh baya itu.
Wanita ini memanggilnya yang mulia, Apa mungkin dia adalah raja. Siapa tuan putri Anna?
"Aku datang untuk menemui Tuan Putri untuk melihat sejauh apa persiapannya untuk menikah dengan putra kedua Raja Andalas yaitu pangeran Es. " Jawab lelaki paruh baya itu.
"Putri Anna Lisya, apakah kamu siap? " Tanya lelaki paruh baya itu sambil menggenggam tangan Shopia.
Mereka memanggilku Putri Anna Lisya?
"Kenapa kamu terlihat bingung, jangan katakan kalau kamu ingin melarikan diri dari pernikahan ini. " Kata lelaki paruh baya itu.
"Bagaimana kalau aku menikah tapi pangeran itu tidak menyukaiku? " Tanya Shopia sambil mengerutkan keningnya.
"Jika dia tidak menyukai istri pertamanya, dia bisa tidur dengan istrinya yang lain. " Jawab Raja.
Shopia tersenyum pahit mendengar jawaban Raja. Dia tidak menyangka akan mendapatkan jawaban selucu itu.
"Bersiaplah, karena pangeran Zayn Austin akan segera datang bersama keluarga besar kerajaan Andalas. " Setelah itu Raja meninggalkan kamar Shopia.
"Seperti yang dikatakan Ayah. Kamu hanya perlu menyenangkan suamimu tanpa banyak protes. "Kata wanita itu
Shopia merasakan sakit dibagian hati terdalamnya mendengar apa yang dikatakan oleh wanita itu.
Kenapa hatiku merasa sakit?
Shopia turun dari ranjang menuju cermin setelah ia menyadari kalau tangan dan kulitnya tidak seperti biasanya.
" Wajah siapa yang sangat cantik ini? " Shopia kaget saya menemukan wajah yang sangat cantik dengan rambut lurus panjang yang tebal dan berwarna kecoklatan.
Melupakan siapa dirinya sebenernya, Shopia memperhatikan wajah itu di cermin.
"Putri Anna, saya akan membantu anda untuk merias diri. " Kata Ely yang merupakan pelayan setia Putri Anna.
Shopia melihat ketulusan dari wajah Ely sehingga ia duduk dengan patut walaupun masih bingung.
Ely menghabiskan waktu berjam-jam untuk mendandani Shopia agar terlihat cantik.
Setelah itu, Shopia atau Putri Anna mengenakan gaun berwarna biru langit bercampur dengan warna putih serta perhiasan. Rambut panjang kecoklatan itu hiasi bunga berwarna pink dengan sangat indah dan yang terakhir mahkota berlian di sematkan pada rambut yang sudah tertata rapi.
Mahkota itu cukup berat di kepala Shopia, tapi dia mengagumi wajah yang semakin cantik di depan cermin itu.
"Apakah kalian tahu siapa pangeran Zayn dan kenapa dia di panggil pangeran Es? " Tanya Shopia.
"Rumornya, pangeran itu sangat mengerikan. Setiap kali dia marah, dia bisa membekukan seluruh kota. Apapun yang dia sentuh akan berubah menjadi es. Dia di kutuk karena Ayah nya yang merupakan Raja Andalas yang berkuasa telah melakukan dosa besar." Jawab Ely.
Shopia mengingat lelaki bermata biru malam itu. Apakah mungkin itu lelaki yang sama?
Shopia merasa ketakutan mendengar penuturan Ely.
Shopia tidak pernah mendengar nama negeri Andalas. Tentang negara ini tidak tercatat di buku sejarah manapun.
"Tuan Putri, apakah anda tidak menyukai riasan ini? " Tanya Ely dengan cemas saat melihat Shopia hanya diam menatap cermin.
"Aku menyukainya karena wajahku sangat cantik. " Shopia menjawab sambil tersenyum ditengah kebingungan nya.
Apakah aku harus melarikan diri dari tempat yang asing ini, kenapa aku ada didalam tubuh tuan putri ini?
"Tanggal berapa sekarang? " Tanya Shopia. Ia terkejut saat mendengar jawaban Ely.
Itu artinya, aku berada di masa 500 tahun yang lalu, apakah ini mimpi? Jika ini kenyataan, bagaimana aku bisa kembali?
"Tuan Putri tidak perlu khawatir, semuanya akan baik-baik saja," Kata Ely sambil memegang tangan Shopia.