MKC 80
...
Bagi gue dan Mei, medan perang kami adalah ketika lomba dimulai. Saat wasit meniup peluit tanda perlombaan di mulai. Itu adalah saat antara hidup dan mati yang sebenarnya.
Khansa sudah lama sembuh. Khansa bahkan sudah memaksa gue untuk cerita semuanya tentang hubungan gue dengan Mister J. Dan anehnya, gue menjadi lebih merasa lega setelah cerita kepada Khansa.
Dada gue berasa plong dan beban berat itu tiba-tiba terbang melayang entah kemana. Khansa pun sebagai pendengar tidak pernah menginterupsi kata-kata gue yang kadang terbata-bata dan menangis tanpa sadar.
"Terima kasih, Nggi. Cerita elo tadi seperti sebuah pengingat untuk diri gue sendiri kalau ada orang lain yang jauh lebih rumit masalahnya dari pada yang gue alami. Terima kasih karena elo sudah percaya ke gue untuk cerita tentang masalah elo." Khansa akhirnya angkat suara setelah gue diem lima menit.