Chereads / I.O : ABIGAIL / Chapter 5 - 5. PEMBERIAN TAK TERDUGA

Chapter 5 - 5. PEMBERIAN TAK TERDUGA

Hanya di minggu pertama saja semua nya berjalan lancar. Tetapi setelah itu, otak di peras dengan extra. Sebab cara berfikir Ras Campuran lebih unggul dari Ras Murni. Walaupun Aby dapat mengejar itu semua, tetap saja sekarang terasa berat.


"Jadi apa rencana kalian setelah ini?" pertanyaan Alban membuyarkan lamunan nya.

"Ah... Seperti biasa, aku harus bekerja" Aby sibuk memeriksa jam di pergelangan kiri nya.

"Kamu selalu sibuk" celetuk Yun tak terima.

"Jangan terlalu memaksakan diri. Jaga kesehatan mu" Selalu. Lay akan terus mengingatkan dirinya.


Meskipun mereka baru mengenal akan tetapi, tidak ada yang merasa canggung sama sekali. Aby sudah memahami sedikit sifat dan sikap mereka. Bahkan, dia pun memiliki banyak lagi teman baru di Academy. Baik itu Ras Murni atau Campuran. Sifat nya yang mudah bergaul dan ramah, membuat siapapun ingin mengenal nya.


"Aku tau. Bagaimana dengan kalian?" balas nya sambil menopang dagu nya di meja.

"Aku ada kelas pukul 2 nanti. Ah... Rasa nya aku ingin pulang saja" dengan cepat Alban merangkul tubuh Lay.

"Berhenti bertingkah seperti bayi!!!" Lay langsung menoyong kepala nya.

"Oh. Bagaimana dengan tugas yang di berikan Pengajar Louis tentang DNA? Ingin mengerjakan bersama?"...

Pertanyaan Aby dengan cepat di balas mereka dengan kompak... "Tentu!!!"... "Itu yang kami fikirkan"... batin mereka.

"Oke. Aku duluan, nanti mampir ke tempat ku pukul 5. Bisa?" tanya nya lagi sebelum berlalu.

"Oke!!!" jawab mereka kompak.


Setelah itu Aby langsung pergi meninggalkan mereka.

"Hah!!! Kenapa dia selalu bersemangat bahkan di saat jadwal nya padat" Yun berkata dengan lesu.

"Jadi... Contoh Aby. Jangan terus-menerus mengeluh tentang hal yang sudah pasti di kerjakan" Lay meletakkan tangan nya di kepala Yun.

"Tapi, aku capek. Hari ini ada Les Piano dan Sastra Kuno. Itu sangat membosankan. Lay, tolong selamatkan aku" dengan segera dia berlari ke pelukan Lay.

Melihat tingkah manja nya Alban dengan segera mencibir diri nya... "Lihat lah?!... Bukankah Putri Rubah Tuan Wolf sedang merengek kembali" sindiran Alban membuat Yun memajukan bibir nya kesal.

Tetapi, dengan cepat Lay memberinya satu toyongan lagi. Itu akan selalu di lakukan nya saat menegur Alban... "Jangan menggoda nya. Kamu juga ada kelas dengan ku. Cepat bersiap"...

"Hahaha... Itu menyenangkan!!!" sambil di usap kepala Yun sekilas.

"Diam lah bodoh!!!" runtuk Yun bertambah kesal.


Tawa nya semakin besar. Yun dengan segera membereskan barang nya dan langsung pergi. Alban yang melihat itu segera menyusul. Di saat sudah menyusul Yun. Dia pun langsung merangkul tubuh mungil nya. Tentu saja Yun dengan segera memberikan satu cubitan di perut nya. Bukan nya kesakitan, tetapi Alban langsung menarik Yun kedalam pelukan nya. Sambil tertawa puas karena membuatnya marah.


Lay yang melihat mereka hanya menggeleng tak percaya... "Selalu begitu" entah kapan Alban akan berhenti menjahilinya.

Tanpa menunggu lagi, Lay segera berjalan menyusul mereka. Tetapi baru saja kaki nya melangkah, ia berhenti kembali. Sebab firasat nya saat ini mengatakan ada seseorang yang sedang melihat ke arah nya. Dengan cepat di palingkan pandangan nya kebelakang. Benar saja, ada seorang laki-laki dengan tajam menatap ke arah nya. Saat di balas oleh Lay, dia langsung pergi tanpa berbalik lagi.


Lay yang melihat tingkah nya tentu saja langsung kesal... "Bukankah itu dia? Tetapi ini bukan kelas nya. Ada apa dengan nya!!?" cibir nya... "Ada apa kali ini?"...

Tetapi sedetik kemudian dia segera menggeleng dengan cepat... "Tunggu...Tunggu. Itu tak ada hubungan nya dengan ku" setelah beragumen dengan diri sendiri, ia melanjutkan kan langkah nya tanpa ingin berhenti.


------




Sekarang Aby sedang sibuk membersihkan meja bagian depan. Ya, selain bersekolah ia bekerja paruh waktu di sebuah cafe kecil yang tak terlalu jauh dari sekolah nya. Dan ini sudah masuk tahun pertama nya bekerja di sini. Sebab selain untuk diri nya sendiri, uang hasil bekerja nya dia kirimkan ke panti untuk Ny. Hera dan yang lain nya.

Tangan nya dengan cepat berganti dari satu meja ke lainnya. Hari ini banyak sekali pelanggan yang datang. Mayoritas dari mereka adalah anak muda. Karena tempat yang strategis dan juga Atau cafe ini menyediakan wifi secara gratis.

Saat diri nya ingin membereskan meja yang lain, bel pintu masuk berbunyi nyaring. Seketika itu dia menghentikan sejenak pekerjaan nya.

"Selamat Datang" teriak nya sambil menunduk sopan. Bahkan senyum nya tak terlepas sama sekali.


Yang masuk saat ini adalah seorang pelanggan laki-laki bertubuh tinggi. Dengan pakaian casual yang di gunakan nya. Menambah pancaran aura tampan di sekitar nya semakin bersinar. Ia berjalan dengan santai seakan tak memperdulikan keberadaan Aby di sana.




-----


Laki-Laki itu kini berdiri tegap tepat di depan kasir, seakan siap memesan sesuatu. Tetapi, entah kenapa dia mengalihkan pandangan nya ke arah lain.

Sang kasir menatap nya bingung... "Apa yang di lihat nya? Cuaca atau orang lain?" batin nya penasaran... "Selamat siang kak. Bisa saya bantu untuk pesanan nya?"


Hening. Tak ada jawaban, bahkan pandangan nya tidak berubah.


"Maaf?! Kak?! Permisi?!" di coba nya lagi.


Sedetik kemudian dia beralih menatap nya... "Syukur lah" Batin nya senang... "Ya?Bisa saya bantu untuk pesanan nya Kak?!" tanya nya lagi sambil tersenyum ramah.


"Itu... Apa yang biasa di minum oleh nya?"...


Pertanyan nya membuat lawan bicara nya sedikit terkejut... "Oh... Maksud nya apa yang biasa Aby minum?"... tanya nya memastikan.

Laki-laki itu hanya mengangguk mengiyakan.


"Dia suka yang manis seperti Chocolate B. Shake dan Macha Less Sugar Kak" jelas nya.

Laki-laki itu mengangguk lagi... "Jadi aku pesan 2 minuman itu"

"Oke. Mau pakai tambahan topping nya?"

"Buat kan saja seperti yang biasa di minum nya" dengan cepat dia menyerahkan kartu untuk membayar.

Dia hanya tersenyum pelan... "Padahal belum aku sebutkan nominal nya" batin nya lagi. Dia merasa terintimidasi saat bersama pelanggan ini.


Bahkan dia sangat yakin, laki-laki itu kini sedang fokus menatap Aby yang berada di luar.


"Maaf Kak. Ini kartu dan struk nya. Mohon di tunggu sebentar untuk pesanan nya"...


Dengan cepat laki-laki itu mengambil nya. Sama sekali tak ada senyuman dari nya. Tatapan tajam nya membuat kasir itu sedikit gugup. Tetapi, dengan segera dia pergi untuk membuat pesanan.

-------

Sekali-kali tatapan nya melirik ke arah Aby. Saat dia melihat Aby masuk kembali, dengan cepat di buang pandangan nya. Pada saat Aby berlalu di samping nya, tidak sengaja tatapan mereka saling bertemu. Dia sama sekali tak tersenyum. Tetapi Aby berlalu sambil tersenyum ke arah nya.

Dia bisa melihat, kini Aby sudah berada di samping laki-laki yang tadi menjadi kasir. Dia pun menawarkan bantuan untuk nya. Tetapi karena pesanan sudah siap, ia hanya bisa membantu memberikan nya langsung ke pelanggan.


"Pesanan Chocolate B. Shake tambahan Oreo dan Macha Less Sugar nya"


Laki-laki itu langsung melangkah mendekati Aby. Tatapan tajam nya membuat Aby tak dapat berpaling.


"Ini... Pilihlah. Yang mana..." ucapan nya membuat Aby tak mengerti sama sekali. Di saat dia ingin menanyakan dengan teman kerja nya, ia sudah berpaling tak memperdulikan.



"Apa-apa an ini!!!" runtuk nya tak suka.