Chereads / I.O : ABIGAIL / Chapter 30 - 30. AWAL MULA

Chapter 30 - 30. AWAL MULA

"Do'a yang kau panjatkan, tidak akan pernah salah sasaran"... B.O

xxxxxx

Aby belum mengetahui berita tentang diri nya di Academy. Karena di siang sampai malam hari dia mempersibuk diri di Cafe. Saat di rumah dia benar-benar mengistirahatkan diri nya. Tidak pernah memeriksa HP nya sama sekali. Entah berapa panggilan yang ada di HP nya hari ini. Dia hanya melihat nama siapa yang menelfon. Setelah itu Aby hanya mengalihkan panggilan nya.

Pelanggan di Cafe hari ini sangat ramai. Tetapi, ada yang aneh dari mereka semua. Beberapa pelanggan yang datang memakai baju serba hitam. Selain itu, semua nya Laki-laki dengan badan tegap.

Aby juga tau, sebagian dari mereka terkadang melihat ke arah nya dengan tajam. Tetapi, saat Aby memandang balik mereka berpura-pura berbicara dengan yang lain. Bukan hanya dia yang merasa nya bahkan Ruy pun melihat gelagat mereka.

Kini, Aby dan Ruy tengah sibuk menyiapkan pesanan untuk pelanggan.

"Apa di Academy ada masalah?" Ruy berbicara tanpa memandang. Tangan nya sibuk memegang Cup minuman.

Mendengar pertanyaan Ruy, Aby yang sedang mengambil Cake langsung berhenti. Badan nya berbalik cepat menatap Ruy.

"Apa?" Tanya nya gelisah. Dapat di lihat Ruy beberapa orang menatap mereka. Lagi.

Aby menggigit bibir bawah nya dengan cemas. Dia bingung harus bagaimana menceritakan nya. Yang dia tau, terakhir kali dia menampar Enzo dan memaki nya. Dia berfikir, pasti mereka pesuruh Enzo yang akan datang menangkap nya.

"Aby? Jangan menakuti ku begitu" Dia tau ada yang tidak beres dengan teman nya satu ini. Bukan nya tenang, Aby semakin membuat nya panik.

"Ruy... Jangan-jangan mereka mencari ku" Sambil menggoyang tangan nya kasar. Tentu saja itu membuat Ruy meletakkan Cup yang ada di tangan nya.

"Aku tidak tau apa masalah nya. Tolong, tenang dan check HP mu..." Sambil melirik ke segala arah. Mereka masih sibuk menatap ke arah nya dan Aby. Bahkan, ini lebih jelas dari sebelum nya.

"Okeh tenang Yu..." Batin nya... "Ayo kita lihat ada berapa, 1 2 3 4 5 6 ... Itu gila. Ada 6 meja dan ada 3 atau 4 orang di situ..." Sambung nya sambil menggigit jari nya. Di alihkan pandangan nya ke arah Aby. Dia sedang sibuk membuka satu persatu pesan yang masuk.

Mereka saat ini tidak memperdulikan pesanan pelanggan sama sekali... "Ini banyak sekali. Aku tidak menemukan masalah di sini. Perasaan ku tidak enak karena ini Ruy" Dia Langsung menatap nya lekat ke arah Aby dan dapat di lihat nya kini badan nya bergetar karena ketakutan.

Dia langsung menggenggam tangan nya... "No... Everything will be ok..." Ruy menatap nya lembut.

Di saat mereka sedang sibuk sendiri. Ada seseorang yang berjalan mendekati mereka. Tetapi, tidak ada satupun yang menyadari itu. Sampai dia berdiri di luar Counter. Seseorang itu melempar senyuman sinis ke arah Aby.

"Permisi?"... Dengan suara serak nya.

Sontak saja Aby dan Ruy menatap ke arah nya bersamaan... "Ya?!" Jawab mereka kompak.

Ruy dapat merasakan energi gelap dari nya. Laki-laki ini berpakaian formal. Meskipun dia tersenyum, tetapi entah kenapa itu terlihat sangat menakutkan. Entah karena dia memiliki mata yang berwarna hitam. Atau jangan-jangan karena dia dengan sengaja memperlihatkan kedua taring nya di depan mereka.

"Aku berbicara dengan Aby. Bisa?" Senyuman milik nya semakin melebar.

Aby yang mendengar nama nya seketika di sebut langsung merinding. Dia meremas tangan Ruy dengan kuat dan mundur secara perlahan.

"Ya? Ada perlu apa?" Ruy mencoba tenang.

Dia juga tau, di depan nya saat ini adalah Ras Campuran. Dari Klan mana dia belum bisa mengetahui nya. Dia pandai menyimpan aroma nya. Dan energi gelap dari nya di lepaskan secara acak.

Sambil meletakkan tangan nya di atas Counter. Dia segera mencondongkan badan nya... "Ah... Sesuatu tentang Academy. Bisa kita bicara sebentar?" Langsung menatap tajam ke arah Aby.

Siapa yang tidak takut dengan nya. Dengan tingkah seperti itu, tidak akan ada yang mau mengikuti nya.

Aby melepaskan tangan nya dari Ruy... "Em... Maaf, apa aku mengenal mu?" Mencoba untuk basa-basi.

"Tidak untuk sekarang. Tetapi, aku bisa memberitahu mu sesuatu..." Tangan nya mengambil sesuatu di balik Jas nya. Dia meletakkan sebuah foto di meja Counter dan terus menatap Aby... "Aku yakin kita bisa berbicara tentang ini"...

Aby mencoba maju untuk melihat nya. Tidak perlu terlalu dekat, dia sudah tau tentang apa itu. Dengan cepat Aby menutup nya dengan kedua tangan nya.

"TAP!!!"...

Aneh nya, walaupun mereka bertingkah seperti itu. Tidak satupun dari para pelanggan yang bertingkah aneh itu terganggu atau bahkan melihat mereka lagi. Ruy yang tidak tau apa itu, langsung mendekat ke arah nya.

"Aby? Apa itu?"...

Entah apa yang Aby fikir kan. Dia tidak bisa jujur dengan Ruy... "Bukan apa-apa. Aku bisa menyelesaikan nya. Ayo... Aku akan ikut..." Di ambil nya foto itu dan dia langsung berjalan keluar dari Counter.

Walaupun Ruy tidak setuju. Tapi, dia tidak bisa menahan Aby. Sekarang dia sudah berada di samping Laki-laki itu. Aby yang memimpin jalan untuk mereka. Akan tetapi, dia sama sekali tidak bergerak. Di paling kan wajah nya ke arah Ruy dan dia langsung tersenyum seperti Psikopat. Setelah itu, dia berbicara sesuatu tanpa suara ke arah nya.

Ruy yang mengikuti gerak bibir nya langsung tau apa arti semua ini. Mata nya membesar karena terkejut.

"ABY!!!"... Teriak nya nyaring. Sambil berlari cepat ke arah nya. Tetapi, usaha nya hanya sia-sia. Laki-laki itu langsung menarik tangan Aby dan membawa nya menghilang.

Setelah itu dengan tiba-tiba, ruangan di penuhi angin berwarna hitam. Dengan cepat semua yang berada di dalam ruangan menutup wajah mereka.

"TIDAK!!! TIDAK!!! ABY!!!" Suara nya terdengar putus asa. Bodoh nya dia tidak bisa menahan Aby sama sekali.

-------

2 Berlalu...

"EGH!!!... Uhuk... Uhuk..." Tenggorokan Aby terasa kering... "Dimana ini?" Gumam nya. Pandangan nya terlihat gelap.

"UGH!!! Bau apa ini?" Dengan cepat di tutup hidung nya menggunakan lutut nya. Karena saat ini tangan nya sudah di ikat ke belakang oleh seseorang. Bau itu sangat menyengat,sangking bau nya membuat dada nya terasa sesak dan sulit bernafas.

Dia tak tau ada di mana sekarang. Di sekitar nya, terasa lembab dan amis. Aby mencoba mencari sesuatu di sekitar nya. Tetapi, tanpa sengaja tangan nya menyentuh sesuatu. Itu terasa hangat dan kental. Aby mencoba tenang, dengan segera tangan nya di arahkan ke hidung. Baru saja mendekati mulut nya. Aby dengan kasar mengibas tangan nya agar sesuatu yang menempel di tangan nya hilang.

"Ini... Da... Rah... Dimana..." Ucap nya bata.

Dia tidak tau dimana sekarang. Badan nya bergetar ketakutan... "Sungguh... Tolong aku..." Rengek Aby pelan. Kalau saja dia bisa lebih tenang, semua nya tidak akan menjadi seperti ini.

"Apa ini ulah mu Enzo?" Mata nya panas menahan sesuatu.