Sementara itu Raja Kecil telah menutup matanya. Ke dua tangannya berada di lutut. Dalam posisi seperti itu, Raja Kecil memfokuskan dirinya untuk merasakan aura dari energi Sultan Mahmud Syah II yang ditinggalkan di ruangan itu. Senyum Raja Kecil sedikit melebar ketika ia merasakan aura yang dicari berada tepat di hadapannya.
Raja Kecil membuka mata batinnya dan melihat Sultan Mahmud Syah II telah duduk bersila dan tersenyum lebar.
'Ternyata ayah masih diberi kesempatan lebih untuk memberikan beberapa bimbingan lagi, hingga kamu siap secara jiwa dan raga menjadi seorang pemimpin yang baik, menggantikan ayah yang dulu adalah seorang pemimpin yang zalim dan semena-mena!'
Raja Kecil tertawa pelan. "Ayah hanya menjalankan peran yang telah digariskan takdir Sang Pencipta sebagai sosok sultan antagonis!"