Sultan Mahmud Syah II tersenyum lebar melihat kepercayaan anaknya pada dirinya, walau hanya tinggal sebuah bentuk energi yang kuat sehingga dapat membentuk sebuah wujud tak kasat mata. 'Terimakasih atas kepercayaanmu pada ayah!'
Raja Kecil tersenyum dan mengangguk sekali. Mereka lalu mengikuti Bendahara Abdullah setelah terdiam cukup lama di ruang tamu kastil. Raja Kecil dan Sultan Mahmud Syah II terus mengikuti Bendahara Abdullah yang berjalan melintasi ruang keluarga kastil yang menghubungkan dengan lorong menuju kamar yang ada di lantai dua kastil.
Pada lantai dua itu ada tiga buah pintu dalam satu sisi kanan, di sisi kiri lorong ada dua buah pintu yang terpisah oleh satu ruang terbuka dengan jendela besar. Dua buah meja kecil dan masing-masing empat buah bangku terlihat tersusun pada masing-masing meja yang di letakkan pada sudut jendela.