Kali ini Abdullah duduk bertiga bersama Tan dan Madi ketika jam istirahat sekolah, di bangku taman yang terlindungi pohon angsana yang sedang berbungan lebat dan mulai menggugurkan kelopak bunganya yang berwarna kuning.
Tan yang sedang makan manisan terkadang akan menangkap kelopak bunga yang jatuh dan melayang di dekatnya. "Kelopak yang jelek lagi." Keluhnya yang berharap mendapatkan kelopak bunga yang cantik membentuk hati.
"Untuk apa sama kamu?" Abdullah yang awalnya cuek dengan kegiatan aneh Tan akhirnya tertarik mau tahu setelah Tan mengatakan tentang 'kelopak yang jelek'.
Tan menoleh pada Abdullah. "Untuk saya kumpulkan dan berikan pada ibunda kalau datang dan juga untuk Baginda!"
Abdullah menyesal bertanya. "Hehehehe... ketika ibundamu datang pada hari sabtu dan minggu, bunga itu sudah layu. Dasar anak kecil!"
