Sesuatu muncul dari balik bayangan lemari seolah hantu setelah Bendahara Abdullah menjentikan jarinya. Menggeliat perlahan seolah akan melahap apapun yang ada di dekatnya, namun bayangan hitam itu dengan perlahan pula membentuk sosok manusia berpakaian serba hitam yang lengkap dengan penutup wajahnya. Di balik sabuk di punggung sosok itu terlihat dua buah pisau berukuran sedang. Sebuah senjata yang sangat mematikan dan membunuh dalam keadaan senyap. Sosok berbaju serba hitam lengkap dengan penutup wajah itu kemudian segera berlutut di hadapan Bendahara Abdullah yang duduk di meja kerja dan menatapnya dengan seringai.
Sosok laki-laki berbaju serba hitam yang lengkap dengan penutup wajah itu berlutut di hadapan Bendahara Abdullah. Laki-laki berbaju hitam itu memberi salam. "Daulat Tuanku!"
Bendahara Abdullah tersenyum lebar. "Tampaknya semua akan berjalan sesuai rencana!"