Datuk Laksamana menepuk pundak Raja Kecil yang telah menjelaskan semuanya dengan tenang. "Ini sudah terlanjur terjadi. Memang ini juga kesalahan atuk juga tidak menanyakan anak gadis Abdullah mana yang kamu sukai waktu itu. Atuk khilaf tidak menanyakan hal yang penting! Jangan panik, tetap tenang. Kita harus membicarakan masalah ini secepatnya pada keluarga besar Abdullah. Bahwa yang diinginkan Cil adalah Tengku Kamariah dan bukan Tengku Tengah. Mereka pasti kecewa, terutama Tengku Tengah. Bisa jadi mereka akan marah karena kesalah pahaman dari pihak kita ini! Tapi apa pun yang terjadi kita tetap harus menghadapinya nanti!"
"Benar apa kata Datuk." Ucap Tumenggung Muar pelan kemudian melanjutkan. "Kita harus pergi mengunjungi kastil jabatan Abdullah besok pagi. Sekarang sudah malam, lebih baik kita sholat isya dulu lalu makan malam agar bisa berpikir tenang untuk menyusun rencana esok hari, menghadapi keluarga besar Abdullah dan juga menghadapi kekecewaan Tengku Tengah."
