Satu minggu menjelang hari pernikahan Raja Kecil.
Sore hari di kastil jabatan Bendahara Abdullah, tepatnya di dalam kamar Tengku Tengah. Gadis cantik itu kini sedang berdiri di tengah kamarnya, merentangkan ke dua tangannya ketika seorang penjahit utusan istana datang untuk mengukur tubuh langsing gadis muda dan cantik itu.
Wajahnya memerah ketika penjahit istana memuji betapa indah setiap lekuk ukuran tubuhnya. Bokong yang cukup berisi, pinggang yang ramping dan dada yang mekar sempurna sesuai usianya yang baru delapan belas tahun.
"Tapi alangkah lebih elok lagi kalau ukurannya lebih besar lagi!" ucap tukang jahit istana itu pelan, kemudian tambahnya. "Laki-laki cenderung menyukai ukuran dada yang besar! Walau tidak semuanya!"