Tumenggung Muar, paman dari almarhum Sultan Mahmud Syah II, Datuk Laksamana dan Bendahara Abdullah bertemu di ruang tamu istana untuk membahas acara pertunangan yang akan segera dilakukan. Puan Pong sengaja menyerahkan masalah itu pada ayah dan paman almarhum Sultan Mahmud Syah II karena untuk menghormati keluarga laki-laki yang lebih tua dan tentu saja karena ia masih menyimpan dendam secara pribadi sehingga tidak bisa berhadapan langsung.
"Maaf sekali jika Baginda tidak bisa pernah datang karena sibuk." Ucap Tumenggung Muar mengawali pembicaraan pada sore hari itu di ruang tamu istana.
Bendahara Abdullah mengangguk beberapa kali. "Tidak apa Datuk Tumenggung. Saya maklum jika Baginda sibuk. Sebenarnya anak saya ingin sekali ikut dalam pertemuan kali ini, tapi karena dia kini ikut saya tinggal di kastil dan hari sebelumnya hujan jadi ia tidak bisa ke sini."
