Sehari setelah bangun dari tidur selama tiga hari tanpa terbangun, Raja Kecil kembali ke ruangan tempat penyimpanan lukisan para sultan terdahulu yang ada di perpustakaan.
Raja Kecil duduk bersila di depan lukisan Sultan Mahmud Syah II, almarhum ayahandanya yang meninggal ketika Raja Kecil masih dalam kandungan Puan Pong yang berusia tujuh bulan.
Madi dan Yunus duduk bersama Raja Kecil memperhatikan lukisan itu. Yunus sungguh masih terkagum-kagum melihat betapa miripnya Raja Kecil dengan Sultan Mahmud Syah II.
"Baginda umur dua puluh empat sudah pasti begini." Ucap Yunus terkagum.
"Tentu saja." Raja Kecil melihat sahabatnya yang duduk di kirinya. "Tampankan?!"
"Ya. Apalagi tubuhnya besar. Tidak seperti Baginda sekarang. Cuma tinggi saja, tapi lihat... bahunya saja masih kecil. Tangannya juga."
"Hei... ayolah... pertumbuhan itu sesuai umur. Saya akan memiliki bahu lebar dan tubuh juga besar nantinya!" Raja Kecil lalu melihat pada Madi, meminta persetujuan. "Benarkan pak cik?"
