Istana Kota Tinggi, Johor.
Nuad berjalan seorang diri di lorong istana pada pagi hari. Ekspresi wajahnya terlihat begitu keras. Sesampainya di depan pintu ruang singgasana yang di jaga oleh enam orang prajurit bersenjata lengkap, Nuad berhenti. Dagunya terangkat dengan angkuh saat harus menunggu diizinkan masuk oleh kepala pengawal yang berjaga di dalam ruang singgasana.
Begitu memasuki ruang singgasana sendirian, kehadirannya segera menjadi perhatian kepala pengawal dan Ahmad yang kali ini mendapat tugas di dalam ruang singgasana. Tidak biasanya Nuad datang seorang diri.
Ahmad menundukkan kepalanya, menahan senyuman. Sudah dapat menebak apa yang terjadi dari datangnya Nuad seorang diri dan ekspresi wajahnya yang tampak begitu menakutkan dari biasanya. Wajah kesal dan menahan amarah.
Dan semuanya terjawab dengan benar ketika Sultan Abdul Jalil Syah IV bertanya. "Di mana Wirata?"
Nuad tertunduk. "Ampun Baginda! Wirata gagal dalam menjalankan misinya!"