Madi melihat Tan yang mengusap tengkuknya, sementara Cil dan Yunus terdiam dengan mulut terbuka, walau tidak begitu lebar. "Tidak perlu heran dan takut begitu. Setiap ilmu apapun di bumi ini pasti ada kelemahannya! Hanya Sang Pencipta yang sempurna!"
"Bukan takut!" sanggah Tan cepat. "Hanya saja kagum, kamu tahu bagaimana menghentikan orang yang memiliki ilmu hitam."
"Saya hanya kebetulan saja pernah membaca buku tentang penangkal ilmu hitam dan sihir di perpustakaan istana ketika almarhum masih hidup."
"Ada buku seperti itu?"
"Tentu saja ada! Makanya jangan kebanyakan masak dan makan diwaktunya harus belajar!" sindir Madi pada hobi memasak Tan.
Tan mendengus kesal hobinya disinggung. "Tapi bukankah kamu bisa sering makan enak jadinya dulu bersama almarhum!"
"Saya hanya jadi korban bahan percobaan resep baru!"
"Jangan banyak alasan. Saya sudah belajar masak dari kecil! Mana pernah gagal!" bangga Tan.