Pada pagi harinya setelah diberi sarapan dan teh hangat oleh pemilik rumah yang mengizinkan dirinya bermalam dengan memberi sedikit uang, Wirata segera pergi melanjutkan pencariannya.
Matahari belum begitu berdaya ketika Wirata menyusuri jalan setapak untuk kembali ke jalan utama. Setelah hampir lima kilometer berjalan, Wirata sampai di jalan utama dan segera menyusuri jalan sisi kanan selanjutnya. Namun baru beberapa ratus meter berjalan, Wirata berhenti. Berpaling ke jalan utama, ia merasa ingin menyusuri jalan setapak sisi kiri yang hanya berjarak sepuluh meter dari jalan setapak yang kanan.
Wirata memutuskan kembali ke jalan utama agar bisa ke jalan setapak yang di sisi kiri. Jalan setapak sisi kiri itu lebih lebar dan ada jejak kereta kudanya. Itulah yang membuat Wirata sangat tertarik untuk menyusuri jalan itu terlebih dahulu.
"Anak itu bukan dari keluarga biasa." Gumam Wirata mengingat status, pakaian dan tempat tinggalnya tentu bukan suatu tempat yang biasa.