Sepulang bekerja seperti biasanya Ahmad akan singgah ke pelabuhan nelayan. Tidak ada yang mengira jika Ahmad adalah anak buah Madi yang ditugaskan memata-matai aktivitas di dalam istana. Rekan kerjanya juga mengira Ahmad sering ke pelabuhan nelayan memang untuk mencari uang tambahan karena memiliki dua orang istri yang modalnya besar.
Di pelabuhan Ahmad disambut sapaan rekan sesama nelayan yang sedang bersiap akan melaut. Chun terlihat di antara para nelayan itu lebih dahulu bergerak ke rumah Man dengan alasan mau menambah kopi.
Setelah Chun masuk, Ahmad pun menyusul masuk ke dalam rumah Man. Meminta kopi spesial dan sepiring nasi seperti biasanya.
Ketika mereka belum memulai membahas soal pekerjaan, Chun iseng bertanya pada Ahmad. "Bukankah tuan punya dua istri, tapi kenapa selalu makan di luar?"
"Uhuk uhuk..." Ahmad sampai tersedak mendengar pertanyaan Chun.
"Apa tidak diberi makan istrinya?" tanpa ampun Chun bertanya.