Buraq. Kapal perang berukuran sedang itu menjelajahi lautan di sekitar Riau. Mengamankan jalur keluar masuk Riau dari para perompak. Tidak jarang kapal itu berlayar beriringan dengan kapal dari Suku Laut untuk mengamankan jalur perairan.
Kehadiran Cil dengan kapal perangnya itu telah dikenal baik, hampir selama satu tahun mereka berlayar berkeiling di sekitar Riau, sehingga gelar 'Raja Laut' pun mulai melekat. Selain itu aktivitas Cil telah pula diketahui dan terdengar oleh angkatan laut Johor-Riau yang ada di Johor. Namun karena laksamana yang mengetahuinya adalah sekutu Datuk Laksamana, yang tidak lain adalah atuk dari Cil. Dan para laksamana itu juga sebenarnya dari dulu adalah pendukung setia almarhum Sultan Mahmud Syah II dan menyatakan dukungan ketika mendapat kabar Cil mulai melakukan pergerakan.