Yunus hanya bisa terdiam dan melongo mendengar penjelasan Tan dan komandannya tentang misi rahasia dari keberadaan batalion mereka yang sudah hampir satu bulan berada di pinggir hutan aliran Sungai Siak. Hanya melakukan latihan rutin dan tidak boleh membuat masalah ataupun terlibat masalah selama berada di tempat perkemahan itu.
Yunus benar-benar tidak mengira jika Tan dan komandannya sudah merencanakan semuanya. "Jadi andai saya tidak sengaja pun bertemu di hutan, kami akan tetap bertemu?!"
Tan dan Taufik, komandan batalion yang duduk bersama di balik meja tempat dibentangkannya peta wilayah Riau tersenyum usil. "Saya bukan meragukan kesetiaan kamu atau yang lainnya! Hanya saja jumlah kita ini banyak, siapa yang tahu karena begitu bersemangat, ada yang kelepasan bicara atau ada yang suka minum tuak dan mengungkapkan semuanya begitu mabuk. Siapa yang tahu bisa membocorkannya, kan?"
