Cil menitipkan obat luka pada Nahkoda Salim untuk Syam, prajurit yang ditugaskan mengasuhnya oleh Yang Dipertuan Baginda Putri Jamilan selama ini. Syam masih belum bisa banyak bergerak dan sering tidur itu jika tidak diingatkan untuk memakai obat atau minum obatnya, maka ia akan asik tidur saja sepanjang hari.
Itulah kenapa Cil menitipkan obat pada Nahkoda Salim agar bisa menyuruh Syam meminum dan memasang obat lukanya tepat waktu. Setelah yakin ditangan Nahkoda Salim, Syam akan minum obat tepat waktu, barulah Cil dan Tan turun dari kapal begitu mereka sampai di daerah Siak.
Saat mendekati daerah perairan Siak, Cil keluar dari dalam kapal dan duduk pada tempat yang terlindung bayangan haluan kapal yang satu tingkat lebih tinggi dari geladak tempatnya berada. Cil merasa ada sesuatu yang memanggilnya.
Tan mendekat dan langsung duduk bersama Cil. "Ada apa Tuanku?"
Cil menarik nafas yang dalam perlahan sebelum menjawab. "Cil hanya merasa ada sesuatu yang memanggil."
