Cil yang merasa dirinya dalam bahaya segera berdiri, namun si lelaki Suku Laut yang bernama Jamal lebih cepat bergerak menahan Cil dengan menekan lutut kanan pada punggung Cil lalu menahan ke dua tangan Cil dengan enteng. "Saya tidak salah apapun! Kenapa kalian berbuat seperti ini?!" teriak Cil yang tidak terima diperlakukan kasar.
"Maaf, saya terpaksa!" ucap Tamir sambil menyingkap jubahnya, mengambil sesuatu yang tersembunyi pada kantong bajunya. Sebuah botol kecil yang terlihat mencurigakan dibuka tutupnya, kemudian tangan kirinya menahan rahang Cil agar tidak bergerak.
"Mau apa kalian?! Lepaskan saya!" Cil terus berusaha melawan walau tenaga Jamal sangat jauh di atasnya. Cil hanya mampu melawan prajurit biasa, tapi jika setingkat perwira apalagi Suku Laut yang memiliki kemampuan yang sama dengan Madi sedikit saja, Cil tidak akan mampu melawan.