Kapal telah berlayar kembali ke arah hilir selama satu hari ketika pintu kamar Cil diketuk oleh Tan sebelum masuk. Cil sedang mempersiapkan tasnya di atas meja ketika Tan masuk dan melihat sebuah pisau dengan sarung kulit.
"Hum... sudah berkemas. Itu pisau pak cik Madi ya?"
"Iya, pak cik meminjamkan pisaunya ini untuk Cil. Dengan pisau yang serba guna ini Cil bisa menjaga diri dan melakukan hal lain. Seperti mencari tanaman obat." Cil mengangkat pisau dengan tangan kanannya, memperlihatkan pada Tan.
Tan mengangguk, mengingat jika pisau itu dulu pernah ia lihat dibawa oleh Cil ketika terdampar karena badai dan membantu Madi dengan mencarikan akar tanaman yang berkhasiat sebagai obat. "Dengan ada pisau ini Tuanku juga akan merasa selalu bersama pak cik Madi?"
"Iya, benar pak cik Tan!"