Satu minggu sejak Cil mendapatkan surat dari ibundanya, Yang Dipertuan Baginda Putri Jamilan dan juga telah membicarakannya bersama Madi dan Tan, serta menyusun rencana perjalanan. Dua hari sebelum berangkat, Mai yang membantu Cil menyusun pakaian ke dalam peti kecil untuk penyimpanan baju tiba-tiba terdiam.
"Kenapa acik?"
Mai menggeleng, menutup mulut dengan tangan kanannya. Membuat Cil jadi khawatir. Setelah terdiam beberapa detik barulah Mai bicara. "Acik merasa mual!"
"Mual?"
Mai mengangguk pelan. "Mungkin masuk angin."
"Kalau begitu acik istirahat saja!" Cil mengambil lipatan bajunya dari pangkuan Mai, kemudian membantu Mai untuk pergi istirahat ke kamarnya di lantai dua.
Ketika Cil membantu Mai berjalan dengan menggandeng tangan Mai, Yang Dipertuan Baginda Putri Jamilan yang kebetulan akan menaiki tangga melihat ke duanya. "Ada apa?"
"Acik kurang sehat ibunda!" sahut Cil ketika mereka berhenti berjalan di lorong dalam lantai satu.