Rumah panggung dari papan yang sangat sederhana yang hanya berjarak dua puluh meter dari pinggir anak sungai itu sangatlah menyejukan mata yang melihat. Rumah itu walau sederhana sungguhlah indah kerana berhiaskan bunga-bunga beraneka warna yang cantik, indah dan sangat tertata.
Melihat rumah yang begitu cantik, Mai menjadi terkagum. "Woaahh... Cantiknya!" seru Mai begitu melihat rumah itu.
"Terimakasih. Istri saya yang merawat mereka semua dengan kasih sayang yang sama dengan anak-anak dan saya."
"Istri tuan pandai betul merawat bunga!" puji Mai tulus.
Dulah tersenyum lebar. "Marilah masuk." Ajaknya mengajak ke samping tangga, tempat sebuah gentong penyimpanan air untuk membasuh kaki dan tangan sebelum naik ke rumah.