Setelah kepulangan Nahkoda Malin ke Pagaruyung yang membawa serta Chun hingga ke batas muara Sungai Batanghari, Jambi. Kemudian Chun yang bertolak ke Johor sesuai titah Madi untuk menyampaikan sebuah surat. Cil mulai sibuk dengan kegiatan belajar, juga penelitian tentang adat dan budaya di Palembang tempat kerajaan sekutunya itu.
Cil mengahabiskan hari-harinya dengan belajar dari pagi sampai sore, selama lima hari setiap minggunya di sekolah rakyat. Cil ingin mengenal keseharian dan tentunya kebiasaan hidup rakyat biasa. Karena dari kecil hingga beranjak remaja, Cil hanya menghabiskan waktu belajar dengan pendidikan khusus. Sementara Madi mengajari silat pada anak-anak untuk mengisi waktu selain melakukan penelitian bersama Cil dan Mai setiap hari sabtu dan minggu.
Semua fasilitas tempat tinggal, kereta kuda, pelayan hingga biaya hidup selama di Palembang ditanggung oleh pemerintahan kerajaan sekutu sebagai ganti sudah melakukan penelitian mengenai Sriwijaya.