Di pantai.
Terdengar sayup-sayup suara sorak tawa ditelan gemuruh ledakan kapal dan suara ombak. Cil terduduk melihat itu semua. Betapa dahsyatnya ledakan kapal itu. Membuat Cil merinding dan ketakutan sendiri jika terjadi sesuatu pada Madi yang sudah ia anggap ayahnya.
'Tadi itu 'kembang api' sungguhan!' ucap Si Hitam melihat ke arah laut. Dua perahu yang ditumpangi Madi, Chun, juru mudi dan dua ABK telah mulai mendekati pantai. 'Kenapa Tuan sepertinya ketakutan?'
"Tentu saja Cil takut dan... bagaimana jika terjadi sesuatu sama pak cik Madi tadi?!" Cil menatap Si Hitam dengan marah. Suaranya sedikit bergetar karena takut.
Si Hitam tertunduk mendengar ucapan Cil yang bernada emosi untuk pertama kalinya.
"Pak cik Madi yang sudah membesarkan Cil, menjaga dan mengajarkan segala hal baik sama Cil. Bagi Cil, pak cik Madi itu adalah sosok ayah yang Cil punya!" Cil tertunduk menahan diri sekuatnya untuk tidak menangis.