Dengan satu buah perahu Madi, Cil, juru mudi kapal yang terkena musibah dan dua ABK Nahkoda Malin pergi setelah makan siang ke dataran terdekat. Nahkoda Malin dan ABK lainnya tidak ikut untuk berjaga di kapal. Mengantisipasi apapun yang akan mendatangi ke dua kapal yang sedang berhenti di tengah laut.
Semangat Cil luar biasa meluap ketika berjalan di tanah. Rasanya sudah sangat lama sekali dirinya tidak menginjak daratan. Begitu perahu telah sampai di daratan tadi, Cil langsung melompat turun dari perahu.
Madi tertawa melihat Cil begitu bahagianya bisa jalan-jalan lagi.
"Ceria sekali!" ucap juru mudi juga tertawa melihat Cil berlarian di pasir pantai seolah sedang liburan keluarga.
"Ya. Ceria dan sangat lincah!" sahut Madi yang ketika masih di atas kapal meminjamkan Cil sebuah pisau miliknya untuk bebas digunakan mencari tumbuhan yang berkhasiat untuk dijadikan obat.