Pagi. Hari ke dua Datuk Laksamana di Kota Tinggi. Taman belakang istana.
Datuk Laksamana ke istana ditemani dua ajudannya, duduk di gazebo menikmati teh sambil menunggu Sultan Abdul Jalil IV datang. Dari rasa teh serta aromanya, Datuk Laksamana tahu jika teh itu berasal dari perkebunan teh milik Datuk Majid, di Kota Tebing.
"Teh dari perkebunan Datuk Majid memang enak sekali! Memiliki rasa yang unik dari teh perkebunan daerah lain." Ucap Datuk Laksamana menghirup aroma teh sebelum menikmati rasanya.
Ajudan pertama Datuk Laksamana yang memang sangat menyukai teh sama halnya dengan Datuk Laksamana mengangguk setuju. "Benar sekali Datuk."
"Kenapa Baginda lama sekali?!" ajudan ke dua Datuk Laksamana mulai mengeluh sudah hampir setengah jam mereka hanya duduk bersama di dalam gazebo.
Datuk Laksamana melihat ajudan ke duanya ketika menyeruput teh. "Santai saja. Kita anggap saja sedang liburan. Apa kamu sudah lapar? Kalau ya, panggil saja pelayan untuk menyiapkan makanan."