Hari sudah sore dan jam kerja juga baru saja usai. Yang Dipertuan Besar Sultan Abdul Jalil IV meninggalkan ruang kerja dengan dikawal dua orang pengawal bertubuh tinggi besar dengan dada yang membusung. Ia berjalan sambil berpikir tentang keberadaan pewaris almarhum Sultan Mahmud Syah II. Terakhir ia mendapatkan kabar jika anak itu laki-laki. 'Jika benar laki-laki, anak itu pasti akan menuntut haknya kelak! Apa yang harus kulakukan? Anak itu saja entah bersembunyi di mana saat ini!'
Sebuah pintu ruangan dibukakan oleh seorang pengawal yang menjaga pintu ketika Sultan Abdul Jalil IV akan memasuki ruangan yang baru saja dibuka pintunya.
Sultan Abdul Jalil IV berhenti di ambang pintu lalu perintahnya pada dua pengawal bertubuh tinggi besar yang mengikuti sampai ke ruang kamarnya. "Kalian silahkan pulang."
Ke dua pengawal bertubuh tingginya memberi hormat dengan menundukkan kepala. "Terimakasih Baginda."